Wednesday, May 23, 2012

menyambut mati? atau kita yg disambut oleh mati?

Malam ini, kembali pertemuan kami dirayakan dengan diskusi. Kali ini topiknya gak kalah berat, tentang kematian dan hari kiamat. Dia sering bilang, orang yg cerdas adalah mereka yg tidak takut dengan kematian. Bahkan mereka benar-benar mempersiapkan kedatangannya hari itu. Dia juga semakin menjelaskan, kematangan cita-cita utk menjadi sukses nanti adalah untuk memperlancar kematiannya. Untuk memudahkan jalannya memberikan manfaat kepada orang banyak, untuk berbagi. Waw. Jangan salahkan kalau kali ini saya banyak merindingnya selama sesi obrolan tadi.
Entah bagaimana hari akhir digambarkan di agama lainnya, namun di Islam, agama yg saya-keluarga-dan mas pacar anut, terdapat beberapa petanda datangnya hari ini. Hingga saat ini, salah satu ciri datangnya hari kiamat yg saya ingat adalah adzan yg tidak lagi dikumandangkan, tidak ada lagi kelompok2 atau kajian2 yg mendiskusikan ttg Islam, kemudian mereka yg muslim (menurut Allah) akan dimatikan, dan tentu saja ditiupnya sangkakala, begitu yg guru ngaji saya ajarkan dan sangat saya ingat sampai sekarang. Lagi-lagi, setelah obrolan tadi, saya makin tersadar, kalo masih banyak yg harus dipelajari dan DILAKUKAN dalam rangka menyiapkan kematian.
Kalo boleh ngutip kata-katanya Fahd Djibran di akun Twitternya, @fahdisme, dia bilang, "You were made to meet your maker" dan lebih lanjut ttg kematian menurut Fahd bisa teman-teman baca di sini --> http://www.fahdisme.com/2012/05/mati.html
Mati adalah gerbang kehidupan.
Mengingat sedikitnya waktu kita di dunia, seharusnya memang kita benar-benar memantapkan persiapan kematian kita. Ibarat orang mau mudik nih, apa aja sih sangu yg harus kita bawa utk pulang kampung, dan pastiin semuanya udh di-packing dgn rapi, siap angkut utk dibawa pulang ke rumah. Ya kalo kasusnya ttg kematian, rumah yg dimaksud pastilah Rumahnya Allah.
Check list apa aja yg harus dibawa 'pulang' sudah lengkap tertulis di Al Quran, kita tinggal baca dan menyiapkan.
Semoga kita bisa terus saling mengingatkan apakah sangu kita sudah lengkap? Semoga keluarga dan orang-orang terdekat kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiiiinnn~

*wah, kali ini blog nya tampak serius, aslinya yo bergetar dalam hati ttg isi tulisan ini. Tapi yo gkpp lah, yg penting doanya ya, teman-temin. Semoga Allah dan para malaikatnya mengamini doa-doa kita. Aaamiiin :D

0 comments: