Saturday, June 20, 2009

he turns my life up and down

grrr. lagi lagi tentang nya..
menurut salah satu sahabat, pria itu seperti hantu..
hilang-muncul sesuka hatinya. kapan dya mau menampakkan diri, di saat itulah dya muncul.

seperti yang terjadi malam ini. hari ini. hari kemarin. dan sebelum hari kemarin.

hampir tidak ada dering sms, atau telfon darinya. dan ini tidak seperti biasanya. tidak seperti dua bulan sebelumnya.

begitu aku tidak suka dengan ini. begitu dia semakin tau bagaimana meluluhkanku.
melemahkan hati ini. menggoyahkan pertahahan ini. dan aku semakin tidak suka itu.

yeah, succesfully he turns my life up and down.

Monday, June 8, 2009

galau version 1

beberapa waktu yang lalu, dikelas psikologi komunikasi, mas sulhan pernah bilang.
'semakin sering kamu berdiskusi tentang cinta, maka kamu akan semakin kehilangan makna dari cinta itu sendiri.'

dari situ aku menangkap, semakin sering kamu melakukan sesuatu hal, maka kamu akan semakin kehilangan makna/esensi dari hal tersebut. hanya akan menjadi sebuah rutinitas, yang semakin kamu tidak bisa lepas darinya. dan kemudian kamu terjebak disana, hingga susah untuk keluar dari rutinitas tersebut. karena jika kamu keluar, kamu akan merusak sistem yang ada.
yaa, setidak nya, mungkin kamu akan merusak sistem yang ada.

galau. barusan, beberapa menit yang lalu. salah satu dari sahabat terbaik ku, kiki, cerita. tepatnya, dia mendengarkan cerita ku tentang memaknai kegalauan ini.
trus dia nanya "lah, emang menurutmu, makna dari galau itu sendiri apa,dii?"
saat itu aku jadi ngerasa gak tau harus menjawab apaa.
sampai disini,aku gk bisa jawab apa2. dan kegalauan itu kehilangan maknanya.

jika makna sudah tidak lagi ada. kemudian apalagi yang kita cari.
apa gunanya mencari pelarian. toh, pelarian tidak akan menyelesaikan masalah itu sendiri. dan yang ada hanya akan menimbulkan masalah-masalah baru lainnya.

dan inilah yang terjadi. beberapa orang terdekat sedang mengeluhkan kegalauan mereka. ok, setiap orang mungkin memiliki masa-masa sensitif yang berbeda-beda terhadap hal-hal yang bebeda2 pula, dan mungkin sekarang mereka sedang ada dalam masa-masa itu. dengan latar belakang masalah yang berbeda-beda, namun dalam satu inti permasalahan yang sama : Sedang Merasa Galau. tidak tau harus berbuat apa. ingin mencari pelampiasan. ingin mencari pelarian. dan bukan penyelesaian.
kenapa bukan penyelesaian yang kita inginkan ketika kita menghadapi rasa galau ini.
hanya sekedar membiarkan egoisme diri? atau memberi kesempatan bagi orang lain untuk mengetahui kegalauan kita -yang entah juga buat apa, karena tentu tidak akan berpengaruh sama sekali-?